Dissociative Amnesia (amnesia
disosiatif) sebelumnya disebut amnesia psikogenik, individu tidak mampu untuk
mengingat detail personal yang penting dan pengalaman yang sering kali
berhubungan dengan kejadian traumatis atau sangat menekan. Memori ini hilang
tanpa berhubungan dengan disfungsi otak yang berkaitan dengan kerusakan otak
atau obat-obatan, juga buka sebuah kondisi lupa yang umumnya terjadi.
Orang-orang yang mengalami amnesia disosiatif sangat umum memberikan gambaran
tentang sebuah rentang atau rangkaian dalam ingatan mereka mengenai kejadian
bermasalah di masa lalu atau bagian-bagian kehidupan mereka. Amnesia disosiatif
jarang terjadi, sejauh ini merupakan hal yan sangat umum dalam gangguan
disosiatif. Terdapat sebuah kesepakatan yang telah diperhatikan setelah perang
dunia II, ketika banyak individu dengan trauma yang berhubungan dengan
pertempuran mengalami amnesia.
Ada
empat bentuk amnesia disosiatif, masing-masing berhubungan dengan lingkungan
tempat orang kehilangan ingatannya. Localized Amnesia, bentuk yang
sangat umum adalah ketika individu lupa akan semua kejadian yang terjadi selama
interval waktu tertentu. Biasabya interval waktu ini diikuti dengan cepat oleh
kejadian yang sangat mengganggu, seperti kecelakaan mobil, kebakaran atau
bencana alam. Selective Amnesia, individu gagal mengingat kembali bebrapa
hal, tetapi tidak semua hal, detail kejadian-kejadian yang terjadi selama
periode waktu tersebut. Orangorang yang dapat selamat dari kebakaran dapat
mengingat saat ambulans mambawanya menuju rumah sakit, namun tidak dapat
mengingat saat selamat dari rumah yang terbakar. Generalized Amnesia
adalah sebuah sindrom ketika seseorang tidak dapat mengingat semua hal dalam
kehidupannya. Continous Amnesia mencakup kegagalan untuk mengingat kembali
kejadian khusus dan mencakup waktu saat itu. Sebagai contoh, seorang veteran
dapat mengingta masa kanak-kanaknya dan masa mudanya hingga ia masuk dalam
militer, namun ia lupa semua hal yang terjadi setelah perjalanan pertamanya dalam
tugas pertempuran.
Sangat
sulit bagi klinisi untuk mendiagnosis amnesia disosiatif karena banyak
kemungkinan lain yang menyebabkan hilangnya ingatan. Sebagai contoh, amnesia
dapat disebabkan oleh disfungsi fisik yang menyebabkan luka otak, penyalahgunaan
zat psikoaktif atau epilepsy. Pilihan lainnya berupa gangguan psikologis lain
dengan gejala yang menyebabkan individu menjadi lupa. Misalnya seseorang yang
mengalami katatonik tidak mengkomunikasikan sesuatu saat ditanya, mungkin lupa,
mungkin kehilangan beberapa informasi mengenai masa lalunya.
•
Karakteristik Diagnostik :
1.
Orang dengan gangguan ini mengalami satu
atau lebih episode yang mereka membuat tidak dapat untuk mengingat kembali
informasi pribadi yang penting. Biasanya terjadi pada sebuah situasi lingkungan
yang traumatis atau penuh tekanan. Secara umum hal ini tampak seperti lupa.
2.
Gangguan ini tidak berlangsung sebagai
hasil dari gangguan mental lainnya, penggunaan substansi, atau kondisi
pengobatan atau neurologis.
3.
Gejala-gejala ini menyebabkan distress
yang signifikan atau kondisi yang lemah.
•
Perspektif Biopsikososial
Gangguan-gangguan
yang melibatkan disosiasi dianggap sebagai neurosis daripada psikosis. Orang
dengan gangguan ini mengalami konflik atau trauma selama hidup mereka dan keadaan-keadaan
tersebut menciptakan reaksi emosi yang sangat kuat, sehungga mereka tidak dapat
mengintegrasikannya kedalam memory, kepribadian dan konsep diri.
Symptom-simptom somatic dan disosiaai ada bukan kehilangan kontak dengan
realitas, tetapi perpindahan emosi-emosi ini menjadi kondisi yang kurang
menyakitkan untuk diketahui daripada konflik asli atau trauma.
Dengan
memperhatikan gangguan disosiatif, para ahli percaya bahwa trauma actual, bukan
yang diimajinasikan merupakan sumber symptom amnesia, fugue dan kepribadian
ganda. Rendahnya perasaan efikasi diri, kurangnya asertivitas dan gagasan yang
salah tentang diri dapat menjadi factor yang berkontribusi terhadap gangguan
somatoform dan disosiatif. Sama halnya dengan keyakinan yang salah mengenai diri
dan peran diri dalam penhalaman trauma masa lalu tampaknya menjadi factor
kognitif yang penting dalam gangguan disosiatif. Menambah komponen psikologis
tersebut adalah factor biologis yang berkontribusi terhadap kerentanan individu
dalam mengembangkan pikiran yang maladaptive ini atau kerentanan terhadap
trauma.
Metode
kognitif perilaku dalam meningkatkan perasaan efikasi diri pada individu,
asertivitas dan kesadaran akan disfungsi pola piker juga digabungkan dalam
suatu pendekatan treatmen yang integral.
•
Treatment Amnesia Disosiatif
Gangguan
disosiatif merupakan produk akhir dari pengalaman traumatis yang kuat pada masa
kanak-kanak, khususnya mencakup penyiksaan atau bentuk lain dari kesalahan
penanganan emosi. Walaupun demikian, sebagai tambahan pengalaman kekerasan pasa
masa kanak-kanak, beberapa jenis peristiwa traumatis juga dapat menghasilkan
pengalaman disosiatif, bebrapa yang bersifat sementara dan beberapa lainnya
berakhir dalam jangka waktu yang lama.
Treatment
untuk gangguan disosiatif ada bermacam-macam, sebagian besar karena kondisinya
juga bervariasi. Tujuan utama dalam memberika treatment terhadap orang dengan
symptom-simptom disosiatif adalah dengan membawa kestabilan dan integrasi dalam
hidup mereka. Hal yang penting dalam treatment mereka adalah membangun sebuah
lingkungan yang aman, jauh dari stressor yang mengancam yang mungkin dapat
membangkitkan disosiasi. Pada keamanan dalam konteks treatment, klinisi akan
mengenalkan teknik yang menenangkan, beberapa bersifat psikoterapeutik dan yang
lain bersifat psikofarmakologis. Beberapa klinisi akan menambah obat dan
intervensi, juga dapat membantu meningkatkan kondisi tenang. Obat yang paling
umum digunakan adalah sodium pentobarbital dan sodium amobarbital yang
memfasilitasi proses wawancara, khususnya pada klien yang mengalami amnesia
disosiatif dan fugue disosiatif. Jika amnesianya telah hilang, maka klinisi
akan membanti klien menemukan kejadian apa dan factor-faktor apa yang
menyebabkan amnesia.
Gangguan
disosiatif menyajikan kesempatan unik menghargai kompleksitas pikiran manusia
dan variasi cara yang tak biasa ketika beberapa orang merespons
pengalaman-pengalaman hidup yang penuh tekanan. Penting untuk mengingat bahwa
gangguan amnesia dan fugue sangat jarang terjadi dan sulit untuk diterapi,
meskipun penjelasan yang saat ini ada bergantung pada perspektif psikologis.
Contoh
Kasus :
Dalam kondisi
bingung, Norma mendatangi pusat krisis kesehatan mental, air mata mengalir
diwajahnya. “saya tidak tahu dimana saya tinggal atau siapakah saya! Dapatkah
seseorang membantu saya?” Tim krisis membantu mencari tasnya, namun tidak
menemukan apapun, hanya sebuah foto gadis kecil berambut pirang. Norma tertidur
dan menjadi kehabisan tenaga, ia tidur disebuah tempat tidur yang dapat
membuatnya tenang. Tim krisis memanggil polisi local untuk mencari apakah
terdapat laporan orang hilang. Gadis kecil difoto tersebut adalah putrid Norma.
Ia ditabrak sebuah mobil ditempat parkir yang penuh pada sebuah pusat belanja.
Walaupun mendapat luka dengan kaki yang patah , gadis tersebut dapat
beristirahat dengan nyaman disebuah ruang perawatab di rumah sakit. Ibunya
menghilang. Norma muncul dan berkeliling selama beberapa jam. Ia meninggalkan
dompet dan kartu identitas lainnya pada pekerja social rumah sakit di kamar
darurat. Saat Norma bangun, ia dapat mengingat siapa dirinya dan lingkungan
kecelakaan, tapi ia tidak dapat mengingat apa yang telah terjadi.
daftar
pustaka :Halgin, P, Richard; Whitbourne, Krauss, Susan. 2009. Abnormal
Psychology Clinical Perspective on Psychological Disorder. 6th
Edition. Mc.Graw Hill. New York
Nama : Churisa Akana
NPM : 10050007015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar