Simptom-simptom
kizofrenia katatonik yang paling jelas adalah symptom-simptom katatonik yang
disebutkan sebelumnya. Pasien umumnya bergantian mengalami imobilitas katatonik
dan keriangan yang liar, namun salah satunya dapat lebih dominan. Para pasien
tersebut menolak perintah dan saran dan dan seringkali menirukan kata-kata
orang lain. Onset reaksi katatonik dapat lebih tiba-tiba disbanding skizofrenia
yang lain, meskipun orang yang bersangkutan sebelumnya telah menunjukkan semacan
menarik diri dari kenyataan. Anggota badan penderita skizofren katatonik dapat menjadi kaku dan bengkak, terlepas dari
ketidaksadaran yang terlihat jelas, setelahnya ia bisa saja mampu menceritakan
semua yang terjadi selama stupor tesebut. Dalam kondisi riang berlebihan orang
yang katatonik dapat berteriak dan berbicara tanpa henti dan tidak runut, dan
selalu bergerak cepat dan penuh semangat.
Dewasa
ini skizofrenia katatonik jarang ditemukan , mungkin karena terapi obat bekerja
secara efektif bagi proses-proses motorik yang
aneh tersebut.
Jenis katatonik adalah subtipe skizofrenia yang ditandai dengan gangguan perilaku motorik nyata dan melambatnya aktivitas yang berkembang menjadi stupor membeli dapat beralih ke-fase tiba-tiba gelisah. Orang dengan katatonik schizhophrenia dapat menunjukkan perangai yang
tidak biasa atau meringis,atau memegang aneh, postur tampaknya berat selama jam, bahkan sebagian anggota badan mereka menjadi kaku atau bengkak. Sebuah fitur mencolok tetapi kurang umum adalah fleksibilitas lilin, yang melibatkan adopsi postur tetap menjadi yang mereka telah diposisikan oleh orang lain. Mereka tidak akan menanggapi pertanyaan
atau komentar
selama periode
ini, yang
dapat berlangsung selama berjam-jam. Kemudian mereka dapat melaporkan mereka mendengar apa yang orang lain katakan pada waktu itu. Namu meskipun katatonia dikaitkan dengan skizofrenia, itu juga dapat terjadi dalam rangka gangguan fisik dan psikologis, termasuk gangguan otak, keadaanintoksikasi
obat, kelainan metabolic, dan disordes suasana hati ("what is catatonia?", 1995).
Kebenaran
atau fiksi revitised
Orang dengan skizofrenia katatonik subtipe dapat mempertahankan biasa,
posisi tidak nyaman di mana orang lain tempat itu dan akan
gagal untuk menanggapi pertanyaan selama periode mereka, yang dapat berlangsung
selama berjam-jam.
(abnormal psychology in a changing world, Jeffrey
S.Nevid / Spencer A.Rathus / Beverly greene)
Fitur utama dari skizofrenia katatonik (lihat kotak DSM-IV-TR untuk
skizofreniakatatonik)
Diucapkan tanda-tanda motorik, baik dari jenis gembira atau stupor. Beberapa pasien seperti
mendengar bisikkan dan secara otomatis akan mematuhi perintah atau meniru tindakan orang lain (echopraxia) atau meniru ungkapan mereka (echolalia). Bahkan jika lengan pasien dinaikkan ke posisi canggung dan tidak nyaman, ia dapat menyimpannya di sana selama menit atau bahkan berjam-jam. Biasanya, pasien dalam keadaan pingsan, katatonik keras kepala menolak
setiap upaya
untuk mengubah
posisi mereka, mungkin menjadi bisu, menolak semua upaya makan, dan menolak untuk mematuhi bahkan permintaan sedikit. Pasien katatonik dapat lulus tiba-tiba dari mabuk ekstrim untuk keadaan kegembiraan besar, dimana mereka tampaknya berada di bawah besar "tekanan aktivitas" dan mungkin menjadi kekerasan, yang dalam hal ini tidak dapat dibedakan
dari beberapa
pasien manic bipolar. Mereka mungkin
berbicara atau
berteriak semangat
dan tak
jelas, kecepatan cepat kembali dan sebagainya, secara terbuka menikmati kegiatan seksual, upaya melukai diri sendiri atau bahkan bunuh diri,
atau impulsif menyerang dan mencoba
untuk membunuh
orang lain. Ketiba-tibaan dan hiruk-pikuk serangan ekstrim
ini membuat pasien tersebut berbahaya bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Meskipun pada satu waktu umum di Eropa dan Amerika Utara,
reaksi katatonik telah menjadi kurang lazim dalam beberapa tahun terakhir, meskipun mereka masih ditemukan di daerah industri kurang dari dunia (Cutting, 1995).
Hal itu jauh dari selesai, tetapi beberapa dokter menafsirkan imobilitas pasien katatonik sebagai cara untuk mengatasinya, kemampuan penyaringan berkurang
dan meningkatkan kerentanan terhadap stimulasi: tampaknya untuk memberikan perasaan beberapa kontrol atas sumber-sumber rangsangan eksternal, meskipun tidak tentu lebih dari yang batin. (Freeman, 1960).
Katatonik hampir tidak ada respon thd lingkungan, aspek
motorik dan verbal sangat terganggu. Symptom ada 2 kategori :
1. Gejala positif = gejala tipe I : ditandai munculnya persepsi,
pikiran, dan perilaku yang tidak biasa secara menonjol, misalnya: halusinasi,
delusi, pikiran dan pembicaraan kacau, dan perilaku katatonik.
2. Gejala negatif = gejala tipe II : ditandai hilangnya atau
berkurangnya kemampuan di area tertentu, misalnya tidak munculnya perilaku
tertentu, afek datar, dan alogia (tidak mau bicara).
2.
Etiologi
skizofrenia
apa
yang menyebabkan kekacauan dan keadaan hubungan dalam pikiran mereka,
emosi yang tidak sesuai atau kurangnya
emosi, waham yang tidak benar dan
halusinasi yang membingungkan?
Data genetic
Sejumlah
literature mengindikasikan bahwa skizofren diturunkan secara genetic.
-
Metode keluarga
Kerabat pasien skizofrenia memiliki
resiko lebih tinggi , dan resiko tersebut semakin tinggi bila hubungan
kekerabatan semakin dekat,lebih jauh lagi para pasien yang memiliki riwayat
skizophrenia dalam keluarga ,mengalami lebih banyak symptom negative disbanding
para pasien yang tidak memiliki riwayat skizofrenia dalam
keluarga,(malaspina,dkk 2000) menunjukan
bahwa symptom negative dapat mengandung komponen genetic yang lebih kuat. Para kerabat
pasien skizofrenia juga memiliki resiko lebih tinggi terhadap gangguan lain
yang dianggap bentuk skizofren yang tidak parah. (kindler,neale & walsh,
1995).
Tidak hanya karena memliki gen yang
sama, tetapi dari juga pengalaman yang sama,perilaku orang tua dan pengaruh
lingkungan saat tumbuh.
-
Kembar
-
Adopsi
Evaluasi
data genetic : data mengindikasikan
bahwa factor-faktor genetic berperan penting dalam terjadinya
skizofrenia
Abnormalitas struktur otak Pembesaran jantung mungkin
mengindikasikan melemahnya fungsi beberapa area otak, memunculkan berkurangnya
fungsi kognitif dan emosi. Penurunan volume dan kepadatan neuron di frontal
& temporal cortex dan area limbic menyebabkan berkurangnya fungsi emosi dan
kognitif. Komplikasi saat
kelahiran Komplikasi saat lahir, terutama kurangnya oksigen saat lahir
menyebabkan kerusakan otak
Terpapar virus saat di kandungan Infeksi virus saat di kandungan merusak otak (mis. Virus TORCH). Teori neurotransmiter Ketidakseimbangan tingkat atau reseptor dopamine memunculkan gejala, serotonin, GABA, dan glutamat juga turut berperan
Terpapar virus saat di kandungan Infeksi virus saat di kandungan merusak otak (mis. Virus TORCH). Teori neurotransmiter Ketidakseimbangan tingkat atau reseptor dopamine memunculkan gejala, serotonin, GABA, dan glutamat juga turut berperan
Factor
biokimia : peran factor genetic dalam skizofrenia menunjukkan bahwa
factor-faktor biokimia perlu diteliti karena melalui kimia tubuh dan
proses-proses biologislah factor keturunan itu dapat berpengaruh. Penelitian
saat ini mengakji beberapa neurotransmitter yang berbeda seperti norepinefrin
dan serotonin
Stress Psikologis dan skizofrenia
Stress
psikologis berperan penting dengan cara
berinteraksi dengan kerentanan biologis untuk menimbulkan penyakit ini. Para
individu yang menderita skizofrenia tampak sangat reaktif terhadap berbagai
stressor yang kita hadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Stress juga memicu peningkatan yang lebih besar dalam
mood negative pada para pasien disbanding pada para kerabat mereka dan kelompok
control (Myin-Gremeys dkk. 2001). Dengan
demikian, para pasien skizofrenia sangat rentan terhadap stress sehari-hari.
-
Kelas social dan skizofrenia
Angka
kejadian tertinggi skizofrenia terdapat di berbagai wilayah pusat kota yang
dihuni oleh masyarakat dari kelas-kelas social terendah. Hubungan antara
kelas-kelas social dan skizorenia tidak menunjukkan tingkat kejadianskizofrenia
yang semakin tinggiseiring semakin rendahnya tingkat /kelas social.
Korelasi
antara kelas social dan skizofrenia memiliki konsistensi, namun sulit untuk
mengintrepetasinya secara kausal. Beberapa orang percaya bahwa stressor yang
berhubungan dengan kelas social rendah dapat menyebabkan atau berkontribusi
terhadap terjadinya skizofrenia- atau hipotesis sosiogenik. Perlakuan merendahakan
yang diterima seseorang dari orang lain, tingkat pendidikan yang rendah, dan
kurangnya penghargaan serta kesempatan secara bersamaan daapt menjadikan
keberadaan seseorang dalam kelas social terendah sebagai kondisi yang penuh
stress yang dapat membuat seseorang dalam kelas social terendah sebagai kondisi
yang penuh stress yang dapat membuat seseorang- setidak-tidaknya yang memiliki
predisposisi- menderita skizofrenia.
-
Keluarga dan skizofrenia
Hubungan keluarga terutama ibu dengan
anak alki-laki sebagai hal penting dalam terjadinya skizofren. Pada suatu saat
pandangan ‘ibi skizofrenogenik” diciptaakan bagi ibu yang tampak dingin dan dominan serta selalu menciptakan konflik,
yang dianggap menyebabkan skizofrenia pada anaknya (fromm-reinchmann, 1948). Para
ibu itu memiliki karakter menolak, terlalu melindungi, mengorbankan diri
sendiri, tidak tergerak oleh perasaan orang lain, kaku dan moralistic terhadap
seks, dan takut terhadap keintiman.
Komunikasi buruk orang tua dengan anak
juga termasuk etiologi skizofrenia.
3.
Prevensi
Penanganan biologis
-
Terapi
kejut dan psychosurgery
-
Terapi
obat
Obat-obatan antipsikotik atau
neuroleptik,obat-obatan antipsikotik tradisional yaitu fenothiazin yang
diciptakan oleh ahli kimia berkebangsaan jerman di akhie=r abad-19,namun pada
1940an obat ini tidak mendapat banyak perhatian karena hanya mengobati flu dana
sma saja. Ahli kimia Perancis, Charpentier menemuka khlorpromazin. Pada tahun
terakhir muncullah klozapin (clozaril).
Penanganan psikologis
-
Terapi
psikodinamika
-
Terapi
keluarga dan mengurangi ekspresi emosi
melatih keluarga bagaimana menghadapi perilaku anggotanya
yang menderita skizofrenia agar tidak kambuh.
-
Terapi
personal
-
Tritmen sosial dan
psikologis - intervensi perilaku, kognitif, dan sosial (melatih ketrampilan
berbicara, ketrampilan mengelola diri sendiri, ketrampilan mengelola gejala,
terapi kelompok, melatih ketrampilan kerja, dll)
-
program tritmen
komunitas asertif (menyediakan layanan komprehensif bagi pasien skizofrenia dg
dokter ahli, pekerja sosial, & psikolog yang dapat mereka akses setiap
saat-terutama bagi yang tidak memiliki keluarga)
-
Tritmen lintas budaya
Penyembuhan tradisional (dengan doa-doa, upacara adat, jamu, dll) sesuai budaya
setempat
Nama : arfiani prayanggi
Npm : 10050009152
Tidak ada komentar:
Posting Komentar